Ekosistem perairan merupakan habitat bagi beragam jenis ikan. Salah satunya adalah Oriochromis nhloticus atau ikan
nila. Nila ditempatkan pada tingkatan yang tidak terlalu
tinggi dan dasar piramida makanan yang dihuni oleh
kelompok tumbuhan. Pada ekosistem, nila terlibat dalam
proses memakan dan dìmakan yang jika disederhanakan
akan membentuk suatu pola rantai makanan.
Kelompok tumbuhan yang hidup di air telah menjadi pakan
alami bagi ikan nila. Pakan alami yang tersedia di habitat
nila menjadi sumber pakan utama tanpa ada campuran
bahan kimia Íayaknya pelet. Pakan alami menjadikan nila
tergolong sebagai ikan organik yang tidak mengandung
nutrisi buatan.
Piramida dan rantai makanan tersebut dapat dijadikan
pijakan pada usaha pembesaran nila dengan pakan alami.
Piramida makanan berkaitan dengan pemilihan jenis
ikan yang akan dibesarkan, sedangkan rantai makanan
berkaitan dengan pemilihan jenis pakan alami yang
sesuai dan memenuhi kriteria ekonomi. Dalam piramida
makanan, tingkatan paling bawah dihuni oleh kelompok makhluk hidup yang mampu memanfaatkan air dan unsur
hara, dengan bantuan sinar matahari untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Tingkatan kedua dan seterusnya hingga ke puncak
piramida dihuni oleh makhluk hidup yang untuk
memenuhi kebutuhannya harus memakan makhluk
hidup lain pada tingkatan piramida di bawahnya.
Gambaran tersebut sesuai engan perilaku nila dalam
mengonsumsi tumbuhan air di habitatnya, seperti
memakan plankton dan tumbuhan tertentu yang hidup
di air. Meskipun nila dewasa sering memangsa anak nila
yang baru menetas, bukan berarti ikan ini merupakan
pemangsa. Ketika anak nila mulai berukuran lebih dan
satu sentimeter, nila dewasa tidak lagi memangsanya.
Berbeda dengan lele yang bersifat kanibal dengan
apapun.
Karena tidak tergolong ikan pemangsa, nila tergolong
memiliki nilai ekonomi tinggi jika dibudidayakan. Ketika
mulutnya belum dapat terbuka lebar, pakan utama ikan ini hanya berupa plankton. Setelah cukup dewasa, pakan
utamanya berupa tumbuhan air. Dapat disimpulkan
bahwa nila merupakan ikan yang menempati tingkatan
piramida makanan tepat di atas produsen yang memakan
tumbuhan air tertentu. Tumbuhan air tertentu ini bisa
dikonversi menjadi protein oleh tubuh nila. Hal ini tidak
terjadi pada jenis-jenis ikan pemangsa yang menempati
puncak piramida makanan, misalnya lele.
Ikan yang menempati puncak piramida tidak memiliki
kemampuan mengonversi tumbuhan menjadi protein.
Kalaupun mampu tidak akan sebaik nila. Ikan pemangsa harus memakan hewan lain atau dan jenisnya sendiri
untuk membentuk daging tubuhnya. Betapa mahalnya
biaya budi daya ikan seperti ini jika mengingat pakan
yang dimakannya. Anehnya, pemenuhan kebutuhan
daging ikan di masyarakat justru ditopang oleh produk
budi daya ikan berjenis ini.
Pakan hewan ini hanya berupa rumput yang harganya murah dan ketersediaannya berlimpah. Sama seperti lele, harimau menghuni puncak piramida di ekosistemnya, sedangkan sapi berada tepat di atas dasar produsen.
Berdasarkan uraian di atas semakin jelas bahwa piramida makanan bisa digunakan sebagai pegangan dalam memilih jenis ikan yang layak dibudidayakan. Nila layak dibudidayakan karena posisinya berada tepat di atas produsen sehingga biaya pakannya relatif murah. Sekarang hanya tinggal mencari jenis tumbuhan air seperti apa yang tepat untuk dijadikan pakan nila.
Analogi Lele versus Nila
Ikan yang menempati puncak piramida makanan
bisa dianalogikan dengan harimau yang hidup di
ekosistem hutan. Rasanya kurang tepat apabila
harimau dibudidayakan untuk tujuan memenuhi
kebutuhan daging bagi masyarakat. Karena itulah
sapi dikembangbiakkan sebagai ganti harimau.
Pakan hewan ini hanya berupa rumput yang harganya murah dan ketersediaannya berlimpah. Sama seperti lele, harimau menghuni puncak piramida di ekosistemnya, sedangkan sapi berada tepat di atas dasar produsen.
Berdasarkan uraian di atas semakin jelas bahwa piramida makanan bisa digunakan sebagai pegangan dalam memilih jenis ikan yang layak dibudidayakan. Nila layak dibudidayakan karena posisinya berada tepat di atas produsen sehingga biaya pakannya relatif murah. Sekarang hanya tinggal mencari jenis tumbuhan air seperti apa yang tepat untuk dijadikan pakan nila.